Presiden Amerika Serikat Donald Trump |
Mattis dalam sebuah pernyataan mengatakan jika sikap Trump selama ini tidak berupaya menyatukan perbedaan, tapi cenderung berusaha memecah belah rakyat Amerika.
"Donald Trump merupakan presiden pertama dalam hidup saya yang tidak mencoba untuk menyatukan orang-orang Amerika - bahkan tidak berpura-pura mencoba (melakukan itu)," tulis Mattis dalam sebuah pernyataan yang diunggah oleh The Atlantic seperti mengutip AFP.
"Sebaliknya, dia mencoba memecah belah kita. Kami menyaksikan konsekuensi selama tiga tahun tanpa kepemimpinan yang matang," ujarnya menambahkan.
BACA JUGA :
- Lebih dari 1.000 Warga China Positif Corona Tanpa Gejala
- Presiden UEFA: Liverpool Takkan Juara Liga Inggris jika Musim Dibatalkan
Pensiunan berpangkat jenderal marinir itu sebelumnya sempat mengatakan tidak pantas baginya untuk mengkritik presiden yang menjabat dan sempat menjadi atasannya.
Namun belakangan Mattis menekankan jika sejatinya warga AS bisa bersatu tanpa pengaruh Trump. "Kita bisa bersatu tanpa dia (Trump)," ujarnya.
Sikap Trump dalam menghadapi gelombang unjuk rasa selama sepekan terakhir telah menuai kritik dari banyak pihak. Trump sempat mengancam untuk mengerahkan militer dalam menghadapi demonstran.
Rencananya itu menuai protes dari gubernur di sejumlah negara bagian hingga Menteri Pertahanan AS Mark Esper.
BACA JUGA :
- Penanganan Virus Covid-19, Ilmuan Dunia Sebut Indonesia Mengkhawatirkan
- Update Kondisi Terkini Virus Corona di 9 Negara Asia Tenggara
Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis |
"Pilihan untuk menggunakan satuan tugas aktif dalam peran penegakan hukum hanya boleh digunakan sebagai pilihan terakhir, dan hanya dalam situasi yang paling mendesak dan mengerikan," kata Esper seperti mengutip CNN.
"Kami tidak berada dalam salah satu situasi itu sekarang. Saya tidak mendukung permohonan UU Pemberontakan," tambahnya saat menyampaikan sikap tersebut di Pentagon
0 komentar:
Posting Komentar